Refleksi Kuliah Pertemuan Pertama Filsafat Ilmu Prodi Pendidikan Matematika yang diampu Oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A📌

 

Refleksi Kuliah Pertama Filsafat Ilmu Prodi Pendidikan Matematika

Oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.

Selasa, 9 Februari 2021

Pukul 12.40-14.20

 

 

 “Kekuatan Doa itu nyata”

 

Sebelum perkuliahan dimulai pada hari Selasa, malamnya Prof. Marsigit membagikan tayangan youtube Filsafat Bagian 1 tentang Daya Hidup. Saya menonton tayangan itu hingga selesai. Memang pada saat awal menonton saya belum paham, tetapi setelah menit berikutnya saya semakin tertarik dengan filsafat karena penjelasan yang diberikan itu masuk akal. Bahwa hidup manusia itu ada dua, fatal dan vital. Fatal merupakan takdir yang berarti tetap. Vital merupakan ikhtiar atau usaha kita sebagai manusia, yang akhirnya bisa merubh takdir. Kemudian di sela-sela penjelasan, Porf. Marsigit kadang kala memberi pernyataan humoris tetapi benar, dan itu membuat saya tertawa dan senang saat menontonnya. Oke, itu hanya bagian awal saja bagaimana refleksi saya sebelum perkuliahan pertama dilakukan

Kuliah pertama, dilakukan melalui zoom meeting karena masih dalam keadaan pandemic Covid19. Setekah Prof Marsigit membuka perkuliahan,  beliau mempersilahkan mahasiswa untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Tidak lupa juga beliau menjelaskan bahwa sebelum perkuliahan sudah memberikan pendahuluan megenai sumber sumber bacaan kepada mahasiswa dan salah satunya termasuk tayangan youtube. Prof Marsigit kemudian memperkanalkan diri kepada para mahasiswa tentang biodata dan riwayat pendidikan.  

Pembahasan pertama mengenai filsafat, Prof. Marsigit mengatakan bahwa filsafat itu berpikir,filsafat itu merupakan kekuatan pikiran, dan berpikir itu membaca. Tidak membaca tidak akan berpikir, tidak berpikir maka tidak hidup. Hidup itu harus punya kekuatan. Kekuatan hidup banyak macamnya. Antara lain kekuatan pikiran, kekuatan mental, kekuatan fisik, kekuatan ekonomi, dan kekuatan doa. Saya terkesan saat Prof. Marsigit mengatakan bahwa “Kekuatan doa luar biasa”. Saya setuju dengan pernyataan beliau. Beliau menceritakan pengalaman istrinya yang sedang bepergian dengan anggota-anggota Kepala Sekolah, kemudian saat di perjalanan istri Prof. Marsigit diberhentikan oleh sekelompok preman yg sedang mabuk dan membawa senjata. Kemudian istri beliau berdoa memohon pertolongan kepada Allah, dan mengucapkan sesuatu yang akhirnya membuat sekelompok preman itu pergi. Kemudian Prof. Marsigit mengatakan bahwa kekuatan doa luar biasa jika sesuai dengan ruang dan waktu. Filsafat itu adalah pikiran kita. Maka jika kita sedang berfilsafat artinya kita sedang memperkuat pikiran kita. Berdoa artinya kita sedang berpikir. Filsafat peduli dengan ruang dan waktu. Maka doa pun demikian.

Kemudian, Prof. Marsigit menjelaskan bahwa Filsafat itu adalah pikiran. Manusia hidup adalah untuk berpikir, jika tidak berpikir maka tidak hidup. Di tengah-tengah waktu kuliah Prof. Sigit menyampaikan bahwa kita hidup memang memang melakukan olah piker atau berpikir, tetapi tidak semua harus dipikirkan dalam arti pikiran kita kemana mana dan menjadi tidak jelas, seperti hal nya bisa memikirkan hakikat Tuhan yang bisa saja menjadi keyakinan dalam hati goyah na’udzubillahimindzalik. Saat berpikir terkadang pasti kita menemukan kebingungan. Wajar jika bingung karena, manusia bisa hidup dengan ketidaksempurnaan. Bingung ada dua yaitu bingung dalam hati dan bingung dalam pikiran. Bingung dalam pikiran disilahkan bingung, karena bingung dalam pikrian merupakan awal dari ilmu. Bingung dalam hati itu lah yang menjadi masalah, karena dalam hati terdapat keyakinan yang kuat mengenai spiritual kita. Masih lebih baik jika bingung dalam pikiran, karena masih banyak solusi untuk memecahkannya. Selain itu, kita harus melakukan hal positif dari apa yang kita pikirkan. Karena apa yang kita lakukan menjadi pengalaman tersendiri bagi kita. Pengalaman yang terjadi bisa baik dan buruk. Pengalaman baik untuk diri kita sendiri dan akan lebih baik jika bermanfaat untuk orang lain, seperti Amanda Gorman yang berpuisi untuk orang lain dan tidak untuk dirinya sendiri.

Menurut saya, ini merupakan awal perkuliahan yang menarik. Karena penyampaian materi dan pesan yang ada di dalamnya membuat saya termotivasi dan tertarik mempelajari mata kuliah filsafat ilmu. Semakin penasaran untu materi selanjutnya yang akan diberikan oleh Prof. Marsigit. See you…

Komentar

Posting Komentar